Softskill Pertemuan Dua [Part Dua]
Kelompok : Ajeng Putri.S
Ahmad haeruddin
Bian Tri Yudistira [1A113227]
1. Pengertian Pertentangan Sosial. Pertentangan sosial
merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor-faktor sosial,
contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari
adanya perbedaan-perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat.
Pertentangan sosial dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial, antara lain: a)
Rasa iri antara satu sama lain. b) Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau
tindakan yang diterima dan diberikan oleh orang lain. c) Adanya adu domba
diantara masyarakat, kelompok, atau di dalam pemerintahan. Contoh pertentangan
sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah tawuran. Tawuran ini biasanya
terjadi di kalangan akademik baik pelajar maupun mahasiswa, namun terkadang
bisa terjadi juga diantara suatu kelompok masyarakat tertentu. Tawuran ini
terjadi akibat adanya tindakan saling ejek atau menjelek-jelekan antara satu
sama lain. Namun ada juga yang terjadi akibat masalah pribadi seseorang.
Biasanya seseorang yang tersinggung atas perkataan atau perbuatan orang lain
meminta bantuan teman-temannya untuk membalas tindakan yang diterimanya dengan
cara kekerasan salah satunya tawuran. Tawuran sendiri adalah tindakan yang
sangat merugikan bagi orang lain maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut.
Untuk orang lain yang tidak bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa
terganggu dengan keributan dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu
sendiri. Mereka merasa takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas
umum yang ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri. 2. Pertentangan
Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat Konflik mengandung pengertian tingkah laku
yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya
sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri
dasar dari suatu konflik, yaitu: a) Terdapat dua atau lebih unit-unit atau
bagian yang terlibat dalam konflik. b) Unit-unit tersebut mempunyai
perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun
gagasan-gagasan. c) Terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan tersebut. Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan
emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan, konflik
dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan masyarakat. Adapun
cara pemecahan konflik tersebut : a) Elimination, pengunduran diri dari salah
satu pihak yang terlibat konflik. b) Subjugation atau Domination, pihak yang
mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah. c)
Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting. d)
Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok
minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan
untuk melakukan kegiatan bersama. e) Compromise, artinya semua sub kelompok
yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah. f)
Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan,
dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan
bagi semua pihak.
3. Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Ethosentris.
Ethosentris adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut
pandang budaya sendiri. Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil
terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan
karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan
suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan
karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang
diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan,
kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau
karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas
menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya,
dan menghambat adanya peluang yang sama. Diskriminasi tidak langsung, terjadi
saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di
lapangan. Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk: a) Dari
struktur upah. b) Cara penerimaan karyawan. c) Strategi yang diterapkan dalam
kenaikan jabatan. d) Kondisi kerja secara umum yang bersifat diskriminatif.
Diskriminasi di tempat kerja berarti mencegah seseorang memenuhi aspirasi
profesional dan pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang dimilikinya. Teori
statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat
mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha
cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata,
seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali
diasumsikan anggota dari kelompok tertentu memiliki tingkat produktivitas lebih
rendah. Pertentangan yang sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat adalah
tawuran antar kampung, adanya perbedaan pendapat dengan kelompok lain, dan
perbedaan agama, suku, ras, budaya, dan masih banyak lagi. Untuk menghindari
terjadinya pertentangan dan ketgangan sosial dalam khidupan bermasyarakat
adalah dengan cara selalu melakukan musyawarah apabila ada sesuatu yang perlu
dibicarakan jangan sampai hanya pihak tertentu saja yang menentukan sehingga
memicu terjadinya pertentangan diantara masyarakat, selalu menjaga kerukunan
antar warga dengan melakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan
lingkungan sekitar bersama-sama, dan masih banyak lagi cara-cara yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut
4. Pengertian Integrasi Sosial dan
Integrasi Nasional. Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian
unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang
berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa,
nilai, dan norma. Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu
bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan
kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di
seluruh wilayah.
Tugas Softskill
Pertemuan Dua [Part Dua]
Kelompok :
Ajeng Putri.S
Ahmad haeruddin
Bian Tri Yudistira [1A113227]
II. Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat.
1. Pengertian Pertentangan Sosial.
Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat
faktor-faktor sosial, contohnya salah paham. Pertentangan sosial ini
adalah salah satu akibat dari adanya perbedaan-perbedaan dari norma yang
menyimpang di kehidupan masyarakat. Pertentangan sosial dapat terjadi
di dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial,
antara lain:
a) Rasa iri antara satu sama lain.
b) Adanya rasa tidak puas dengan perlakuan atau tindakan yang
diterima dan diberikan oleh orang lain.
c) Adanya adu domba diantara masyarakat, kelompok, atau di
dalam pemerintahan.
Contoh pertentangan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah tawuran.
Tawuran ini biasanya terjadi di kalangan akademik baik pelajar maupun
mahasiswa, namun terkadang bisa terjadi juga diantara suatu kelompok
masyarakat tertentu. Tawuran ini terjadi akibat adanya tindakan saling
ejek atau menjelek-jelekan antara satu sama lain. Namun ada juga yang
terjadi akibat masalah pribadi seseorang. Biasanya seseorang yang
tersinggung atas perkataan atau perbuatan orang lain meminta bantuan
teman-temannya untuk membalas tindakan yang diterimanya dengan cara
kekerasan salah satunya tawuran.
Tawuran sendiri adalah tindakan yang sangat merugikan bagi orang lain
maupun bagi yang melakukan tawuran tersebut. Untuk orang lain yang tidak
bersalah dan tidak tahu apapun mereka merasa terganggu dengan keributan
dan kerusakan yang diakibatkan dari tawuran itu sendiri. Mereka merasa
takut karena biasanya para pelaku tawuran merusak fasilitas umum yang
ada di sekitar lokasi tawuran itu sendiri.
2. Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang
biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang
kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu
konflik, yaitu:
a) Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang
terlibat dalam konflik.
b) Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang
tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan.
c) Terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai
perbedaan tersebut.
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi
tertentu yang sering dihubungkan dengan kebencian atau permusuhan,
konflik dapat terjadi pada lingkungan diri seseorang, kelompok, dan
masyarakat. Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
a) Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang
terlibat konflik.
b) Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai
kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah.
c) Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan
dengan voting.
d) Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang,
namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan
serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama.
e) Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam
konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
f) Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan
didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok
mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
3. Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Ethosentris.
Ethosentris adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut
pandang budaya sendiri. Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang
tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat
berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut.
Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam
masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk
membeda-bedakan yang lain. Ketika seseorang diperlakukan secara tidak
adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan
kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang
diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan
jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin,
ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral
menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk:
a) Dari struktur upah.
b) Cara penerimaan karyawan.
c) Strategi yang diterapkan dalam kenaikan jabatan.
d) Kondisi kerja secara umum yang bersifat diskriminatif.
Diskriminasi di tempat kerja berarti mencegah seseorang memenuhi
aspirasi profesional dan pribadinya tanpa mengindahkan prestasi yang
dimilikinya.
Teori statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan
tidak dapat mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil,
pengusaha cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik
kasat mata, seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator
produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompok tertentu
memiliki tingkat produktivitas lebih rendah.
Pertentangan yang sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat adalah
tawuran antar kampung, adanya perbedaan pendapat dengan kelompok lain,
dan perbedaan agama, suku, ras, budaya, dan masih banyak lagi. Untuk
menghindari terjadinya pertentangan dan ketgangan sosial dalam khidupan
bermasyarakat adalah dengan cara selalu melakukan musyawarah apabila ada
sesuatu yang perlu dibicarakan jangan sampai hanya pihak tertentu saja
yang menentukan sehingga memicu terjadinya pertentangan diantara
masyarakat, selalu menjaga kerukunan antar warga dengan melakukan
kegiatan gotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar
bersama-sama, dan masih banyak lagi cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi hal tersebut.
4. Pengertian Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional.
Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang
berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda
tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa,
nilai, dan norma.
Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari
suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau
memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi
suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa
merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan
kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
Sumber:
http://prathamasatyanegara.wordpress.com/2012/11/23/pertentangan-sosial-integrasi-masyarakat/
http://taniakharismaya.wordpress.com/2013/12/01/pertentangan-sosial-dan-integrasi-dalam-masyarakat/
Make Money at : http://bit.ly/adflywin
Make Money at : http://bit.ly/adflywin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar