Jumat, 18 April 2014
a)
Berbagai Bentuk
Cinta
-
Cinta Kepada Tuhan
Cinta kepada Tuhan
merupakan cinta yang paling utama pada manusia. Jika kita tidak mencintai tuhan
, bagaimana bisa kita mencintai sesama makhluk ciptaan tuhan. Oleh karena itu,
cinta kepada Tuhan adalah cinta yang paling utama.
-
Cinta Kepada Orang
Tua
Cinta kepada orang tua
merupakan wajib hukumnya bagi seorang anak. Tanpa adanya orang tua, kita tidak
bisa menjadi seperti sekarang. Bagaimana jika orang tua tidak mencintai kita ?
kita tidak akan hidup layak seperti sekarang ini. Mau bagaimanapun kondisi
orang tua, karakter orang tua , kita harus tetap mencintai karena mereka adalah
orang yang sudah mendidik kita dari kecil hingga menjadi seperti ini.
-
Cinta Kepada Sesama
Makhluk Tuhan
Cinta kepada sesama
makhluk tuhan sama saja kita seperti mencintai tuhan. Kita harus berdamai dan
menghargai sesama makhluk tuhan. Sebab tidak ada manusia di dunia ini yang
sempurna dan sama derajatnya di mata tuhan.
-
Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul
merupakan cinta yang paling utama setelah cinta kepada Tuhan. Rasul adalah suri
tauladan yang baik bagi kita. Sikap, perbuatan dan akhlak Rasul adalah
merupakan terpuji dan harus kita contoh sebagai pedoman dalam hidup.
-
Cinta Kepada Diri
Sendiri
Apabila kita sudah bisa
mencintai beberapa point diatas, maka kita akan bisa mencintai diri kita
sendiri. Janganlah benci terhadap apa yang telah terjadi dan semua harus di
syukuri meskipun itu pahit. Maka akan ada hikmah tersendiri untuk kita.
b)
Ayat-Ayat Dalam
Kitab Suci Tentang Cinta
- Dan di antara manusia
ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka
mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
dzalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).(2:165)
-
Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan
di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(3:14)
- Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3:31)
- Hai orang-orang yang
beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak
Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang
bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan
yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah,
diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.(5:54)
- Katakanlah: “Jika
bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta
kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada
Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai
Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik.(9:24)
- Yang demikian itu
disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari
akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang
kafir.(16:107)
c)
Pengertian
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam
kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang
ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar
dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh.
d)
Macam-Macam
Cinta Kasih Dari Orang Tua
-
Orang tua bersifat
aktif, si anak bersifat pasif
Dalam
hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa
moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anaknya menerima saja,
mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut,
kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder,
sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat .
-
Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat aktif
Dalam
hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya,
kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah
laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang di perbuat si anak.
-
Orang tua bersifat
pasif, si anak bersifat pasif
Disini
jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri- sendiri,
tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih
sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak
perlu. Orang tua hanya memenuhi dari hal materi saja.
-
Orang tua bersikap
aktif, si anak bersikap aktif
Dalam
hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih saying dengan
sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim
dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, dan saling membutuhkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar